Minggu, 03 April 2011

Seribu Orang Serentak Minum Jamu Tercatat di MURI

Kampanye Obat Herbal Jamu Milik Indonesia pada peringatan lustrum ke-3 Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang diikuti 1.000 orang lebih, tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia, Minggu (3/4).

MURI mencatat rekor itu sebagai kegiatan minum jamu secara massal dengan jumlah peminum mencapai seribu orang.

"Volunternya sebanyak 1.000 orang, sedangkan warga masyarakat yang hadir untuk ikut bersama-sama minum jamu milik Indonesia ini mencapai ribuan orang," kata ketua panitia Abdul Hafidz di Yogyakarta.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap herbal Indonesia, dan kepedulian terhadap hak keistimewaan pada produk milik Indonesia yang selama ini sering dijiplak negara lain.

"Ironis jika kita sendiri tidak berusaha mempertahankan milik kita dan mengkampanyekannya, dan baru kemudian tersadar ketika produk itu diklaim
negara lain," katanya.

Dalam kampanye tersebut sebanyak 1.000 volunter juga memberikan informasi tentang obat kepada warga masyarakat yang datang ke lokasi kegiatan, maupun mendatangi rumah warga di sekitar lokasi itu.

"Selama ini masih banyak warga masyarakat yang belum mengetahui tentang obat herbal, dimana jenis obat ini berasal dari tumbuhan, dan tidak mengandung bahan kimia sintetis," katanya.

Ia mengatakan selama ini masyarakat hanya tidak mengetahui manfaatnya. "Bisa dikatakan obat herbal adalah obat 1001 penyakit, dan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta banyak melakukan penelitian terhadap tanaman obat, serta memasarkannya di masyarakat.

"Tanaman obat yang banyak manfaatnya itu di antaranya teh Rosela, kunyit putih, temulawak, dan berbagai jenis tanaman bermanfaat lainnya," katanya.

Abdul mengatakan melalui Kampanye Obat Herbal Jamu Milik Indonesia diharapkan herbal di negeri ini keberadaannya semakin diakui dan dijaga masyarakat, bahkan keistimewaannya diakui masyarakat dunia.

Dalam kampanye obat herbal ini dimeriahkan dengan senam sehat bersama, bersepeda gembira, dan berbagai hiburan berupa tari, paduan suara, nasyid acapela, serta pentas musik. (Ant/OL-9)
mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar