Rabu, 03 Agustus 2011

Perokok Pasif Berisiko Gangguan Pendengaran


Menghirup asap rokok orang lain menyebabkan risiko hampir dua kali mengalami gangguan pendengaran, terutama di kalangan remaja, menurut para ilmuwan. Tingkat gangguan pendengaran ini memang tergolong ringan.

Paparan asap rokok sebelumnya telah dikaitkan dengan berbagai bahaya pada anak dan orang dewasa. Adapun hidup dengan seorang perokok diketahui meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker paru-paru. Pada anak-anak, paparan asap rokok memperburuk tingkat keparahan serangan asma dan dapat menyebabkan infeksi telinga tengah.

Studi terbaru yang digelar ilmuwan AS ini memantau data kesehatan sebanyak 1.500 anak dan remaja berusia 12 sampai 19 tahun. Darah peserta dianalisa untuk mengidentifikasi adanya jejak cotinine, zat kimia yang dihasilkan dari nikotin dalam tubuh. Kehadiran cotinine dalam darah bukan perokok merupakan bukti dari bahwa ia adalah perokok pasif.

Remaja yang merupakan perokok pasif lebih cenderung menderita senso-syaraf pendengaran yang disebabkan masalah pada telinga bagian dalam. "Ini jenis gangguan pendengaran yang cenderung seiring dengan lanjutnya usia atau pada anak yang lahir dengan tuli bawaan," kata Profesor Michael Weitzman dari New York University (NYU) School of Medicine, seperti dikutp dari Press Association, Selasa (19/7). Penemuan ini juga telah dipublikasikan dalam jurnal Archives of Otolaryngology-Head & Neck Surgery.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar