![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2pe-gqCPf9PU0GajbBD6U8ibav_BpgTPbbnrd8aLFQ6DlU6NRtAIH2bpi70aPm4AYjRuMJr-kW4SJN5QMHcWAqT8GFccC13_CL15QRu2wG1-bqhv8iOK_lLzY6_9eifRPJ_KizFLDfEM/s400/kopi.jpg)
Kaitan antara kopi dengan penurunan risiko diabetes sebenarnya sudah lama diketahui para ilmuwan. Salah satunya adalah studi tahun 2004 yang dimuat dalam jurnal Diabetes Care. Disebutkan bahwa kafein tidak berbahaya untuk diabetesi karena menghalangi pemecahan glukosa.
Studi tahun 2006 terhadap 28.812 wanita menemukan wanita yang minum 6 cangkir kopi dekafein memiliki risiko diabetes 22 persen lebih rendah dibanding yang bukan peminum kopi.
Dalam sebuah penelitian terungkap bahwa kopi akan meningkatkan kadar hormon seks pengikat globulin dalam darah (sex hormone binding globulin/SHBG). Kadar SHBG yang tinggi diketahui akan menurunkan risiko diabetes melitus.
Penelitian teranyar yang dilakukan tim dari Universitas California, Los Angeles dan membandingkan riwayat medis dan kebiasaan minum kopi 359 wanita penderita diabetes dan 359 wanita sehat selama 10 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar