Rabu, 29 Juni 2011

Susu Coklat Baik Dikonsumsi Sehabis Olahraga

Setelah berolahraga biasanya orang mengonsumsi minuman olahraga isotonik. Tetapi, dua penelitian baru dari University of Texas di Austin menunjukkan bahwa susu coklat ideal untuk dikonsumsi setelah berolahraga.

"Para atlet serius dan amatir dengan cara yang sama menikmati manfaat pemulihan fisik saat mereka minum susu coklat setelah berolahraga penuh semangat," kata pemimpin penelitian Dr John Ivy.

"Manfaat bagi para partisipan penelitian adalah komposisi tubuh lebih baik dalam bentuk lebih banyak otot dan lebih sedikit lemak, meningkatkan waktu saat berolahraga dan secara keseluruhan lebih banyak bentuk fisik daripada mereka yang mengonsumsi minuman olahraga yang hanya mengandung karbohidrat."

Mereka meminta 10 pengendara sepeda terlatih untuk berkendara selama 90 menit dalam intensitas sedang, kemudian selama 10 menit dalam jeda intensitas tinggi.

Para ilmuwan menemukan bahwa para atlet memliki lebih banyak tenaga dan berkendara lebih cepat (mengurangi waktu berkendara mereka rata-rata enam menit) saat mereka mengonsumsi susu coklat rendah lemak daripada minuman olahraga berkarbohidrat atau minuman bebas kalori.

Tim itu juga menguji 32 pengendara sepeda amatir pria dan wanita, menempatkan mereka melalui sesi putaran kuat dalam satu minggu diikuti oleh satu dari tiga minuman.

Mereka menemukan setelah jam dan setengah minggu pengonsumsi susu coklat meningakatkan serapan oksigen maksimal dua kali lipat dibandingkan dengan yang lain.

"Kami belum benar-benar paham apa mekanisme yang menyababkan susu coklat rendah lemak untuk memberi manfaat ini pada para atlet, yang akan melakukan lebih banyak penelitian," kata Dr Ivy.

"Tetapi, ada sesuatu dalam protein yang muncul secara alami dan campuran karbohidrat yang menawarkan manfaat penting lain."

Dr Ivy menambahkan bahwa pemulihan selama tiga menit setelah olahraga, bagi orang-orang dalam segala tingkat kebugaran, sepenting suplemen nutrisi.

Penelitian itu dipublikasikan dalam "Journal of Strenght and COnditioning Research."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar