MENGASUH dan membesarkan anak balita biasanya menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Pada usia kritis ini, anak-anak belajar begitu cepat dan berubah setiap hari.
Lantas, bagaimana cara membantu mereka untuk makan, tidur, dan bermain secara lebih baik? Berikut ini adalah sejumlah kesalahan yang sebaiknya dihindari setiap orangtua dalam menghadapi balita, seperti dikutip situs rd.com:
Tidak konsisten
Balita menyukai rutinitas. Mereka senang ketika mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang diharapkan dari mereka. Cobalah mengatur rutinias makan dan tidur yang teratur. Selain itu, terapkan perlakuan konsisten dalam menanggapi perilaku buruk. Misalnya, ketika balita melempar makanannya ke lantai atau menolak tidur siang.
Menyepelekan waktu berduaan
Waktu berkumpul bersama keluarga memang menyenangkan. Tapi, anak-anak benar-benar senang jika bisa menghabiskan waktu berdua saja dengan salah satu orangtuanya. Pastikan setiap anak mendapatkan waktu khusus mereka sesering mungkin. Aktivitas apa pun bisa dilakukan. Yang penting, Anda dan akan bermain bersama.
Terlalu ikut campur
Adalah suatu godaan bagi setiap orangtua untuk turun tangan dan membantu balitanya menyelesaikan potongan puzzle atau mengikat sepatu. Tapi, tahan diri Anda supaya tidak terlalu banyak membantu. Balita perlu belajar mandiri dan bagaimana berurusan dengan rasa frustrasi. Jadi, biarkan anak berjuang melakukan sesuatu sendiri. Berikan mereka banyak dorongan untuk melakukannya.
Menyingkirkan boks tidur
Banyak orangtua memindahkan anak-anak mereka ke tempat tidur sungguhan terlalu dini. Hal ini dapat menyebabkan masalah tidur. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan untuk tetap berada di tempat tidur, sehingga berakhir dengan menyelusup ke atas tempat tidur orangtuanya. Pindahkan anak ke tempat tidur biasa jika dia sudah dapat keluar dari boks tidurnya sendiri, atau ketika dia meminta hal itu. Biasanya, ketika anak sudah berusia 2 atau 3 tahun.
Melatih ke toilet terlalu dini
Orangtua yang tak sabar sering menekan anak-anaknya untuk menggunakan toilet sendiri sebelum mereka siap. Memang tak ada salahnya mempersiapkan mereka dengan menunjukkan toilet, menjelaskan cara kerjanya, membiarkan mereka melihat Anda menggunakan toilet, serta menanyakan apakah mereka ingin mencobanya. Tapi, jangan terlalu kecewa jika mereka menunjukkan ketidaktertarikan pada awalnya. Biarkan anak yang memberitahu Anda kapan dia ingin mulai menggunakan toilet.
Membebaskan menonton televisi
Menghabiskan waktu terlalu lama menonton televisi dapat memberikan anak masalah belajar di kemudian hari. Anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak diperbolehkan menonton televisi sama sekali. Singkirkan godaan untuk menggunakan televisi sebagai sarana mengasuh anak. Sebaliknya, temukan aktivitas lain yang lebih kreatif seperti menggambar, membuat rumah dari kotak kardus, atau bercakap-cakap.
Memarahi anak yang mengamuk
Sebagai orangtua, Anda mungkin pernah mengalami dilema termasuk malu ketika berusaha mengendalikan anak yang mengamuk di depan umum. Setiap anak umumnya pernah mengamuk. Ingatkan diri bahwa anak Anda lebih penting daripada penilaian siapa pun yang menonton. Fokuskan diri untuk menjaga anak tetap aman dan merasa dicintai sampai amukannya mereda.
Menyuap anak
Menyuap anak dengan makanan atau benda kesukaannya hanya akan mendorong mereka memeras Anda lebih banyak lagi, tiap kali Anda mengharapkan mereka melakukan sesuatu. Sebaliknya, dorong perilaku baik dengan memberikan mereka kata-kata pujian yang tulus dan menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar