Rabu, 29 Juni 2011

Agar Aman "Travelling" Saat Hamil

Hanya karena Anda sedang hamil, tidak berarti Anda tidak bisa ikut liburan keluarga kan? Syaratnya, kehamilan sudah dalam kondisi aman.

Bagaimana Anda mengetahui bahwa kondisi kehamilan Anda sehat dan tak bermasalah, tentu setelah memastikannya dengan dokter Anda.

Memastikan bahwa segala sesuatunya aman dan terencana, tentu akan membantu kenyamanan Anda selama liburan. Enggak asyik kan, Anda ikut jalan-jalan, tetapi waswas dengan kondisi janin Anda?

Pada dasarnya, travelling yang aman saat hamil adalah pada trimester kedua. Pada saat itu, mual-muntah sudah berkurang dan tubuh Anda sudah menyesuaikan diri dengan adanya janin di dalam kandungan. Namun, yang paling aman sih, Anda konsultasikan dulu kondisi kehamilan Anda dengan dokter sebelum bepergian. Apakah transportasi atau tempat yang Anda tuju memiliki pengaruh buruk terhadap kehamilan? Ketika memilih moda transportasi, pertimbangkan waktu tempuhnya. Transportasi tercepat memang yang terbaik, tapi siapa tahu ada efek samping yang perlu dipertimbangkan juga kan?

Dengan pesawat
Jika kehamilan Anda sehat dan kondisi janin sudah kuat, bepergian dengan pesawat tergolong aman. Yang perlu Anda ketahui, bepergian dengan pesawat bisa meningkatkan risiko komplikasi karena kondisi tertentu, misalnya, kelainan penggumpalan darah dan sickle cell disease, penyakit kelainan darah yang bisa mengurangi harapan hidup janin. Dokter mungkin akan membatasi perjalanan dengan transportasi apa pun setelah usia kehamilan 36 minggu, atau jika Anda berisiko mengalami kelahiran prematur.

Di dalam pesawat, ibu hamil sebaiknya memilih kursi di lorong. Gunanya agar Anda lebih cepat bangkit saat ingin ke toilet. Kursi di lorong juga memudahkan Anda untuk berjalan-jalan sekadar melepaskan penat. Jika Anda harus tetap duduk, regangkan kaki Anda sesering mungkin. Jangan lupa banyak minum air putih karena kelembaban yang rendah di dalam kabin bisa menyebabkan dehidrasi.

Dengan mobil
Saat melakukan perjalanan darat dengan mobil, selalu kenakan sabuk pengaman (hal ini juga wajib dilakukan meski Anda tidak sedang hamil). Bila terjadi gerakan mengejut akibat pengereman, ditambah lagi tak memakai seat belt, ibu hamil bisa mengalami trauma yang menyebabkan kematian janin. Dan, kecelakaan dengan kendaraan adalah penyebab trauma paling parah bagi ibu hamil. Kenakan bagian bawah sabuk pengaman di bawah perut dan di atas paha atas, lalu arahkan tali pundak yang diagonal di antara payudara.

Jika jarak tempuh cukup jauh, sering-seringlah berhenti untuk meregangkan badan. Hal ini bisa menjaga mencegah darah terkumpul di kaki saja sehingga menyebabkan penggumpalan darah. Hindari kondisi tetap duduk lebih dari dua jam, dan batasi waktu tempuh dalam sehari hingga enam jam saja. Sama seperti berkendara dengan pesawat atau dalam kondisi apa pun, Anda juga harus banyak minum.

Dengan kapal
Memilih kapal untuk mencapai tujuan wisata, atau Anda berlibur dengan kapal pesiar, aman untuk kondisi sedang hamil. Kebanyakan kapal pesiar mengizinkan penumpang yang usia kehamilannya 26 minggu pertama. Paling aman sih, memastikan bahwa kapal tersebut memiliki fasilitas kesehatan yang cukup memadai. Cari tahu juga apakah tujuan wisata Anda juga dilengkapi fasilitas kesehatan yang modern, siapa tahu Anda membutuhkan perawatan darurat.

Yang perlu Anda ingat, gerakan kapal yang bergoyang mengikuti air bisa menyebabkan mual-muntah. Jika Anda khawatir mabuk laut, bawalah obat-obatan dan perlengkapan pribadi untuk pertolongan pertama. Hati-hati juga saat berjalan di dek, karena kemungkinan akan licin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar