Kamis, 24 Maret 2011

Yang Mesti Diwaspadai Menjelang Pernikahan

Tak semua wanita melakukan persiapan medis menjelang perkawinan. Padahal, risiko atau bahaya medis yang diperkirakan bakal muncul setelah perkawinan bisa dicegah, kok. Nah, penyakit dan kelainan apa saja yang harus diwaspadai sebelum perkawinan?
Selaput dara tak berlubang
Kasus ini tak banyak, namun jika anak perempuan usia lebih 18 tahun belum juga haid, harus dicurigai selaput daranya tak berlubang. Normalnya, selaput dara ada lubang-lubangnya, tempat darah haid keluar dari liang rahim. Jika selaput dara rapat tanpa lubang, kendati menstruasi sudah berlangsung, darah haid tidak dapat mengalir keluar dan tertahan di belakang selaput dara di dalam saluran vagina.
Itu berarti, jika haid dimulai sejak usia 12 tahun, darah haid akan menumpuk di saluran vagina. Lama-lama, tumpukan darah haid meluap sampai ke rahim, lalu ke saluran telur, dan seluruh saluran reproduksi terisi darah haid. Tak sulit mengetahui apakah selaput dara tak berlubang. Tampak benjolan menyerupai balon berwarna hitam ungu di liang kemaluan jika kedua bibir kemaluan direkahkan. Terapinya dengan membuat sayatan pada selaput dara untuk mengalirkan tumpukan darah yang menumpuk di dalam saluran vagina, atau sudah sampai rahim, dan saluran telur.
Nyeri haid
Nyeri haid bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak pertama kali haid (menarche). Biasanya tak ada hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri kejang berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit.
Jika nyeri haid primer umumnya tak ada hubungan dengan kandungan, nyeri haid luar biasa yang disebut dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan dengan adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini sebaiknya dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu kesuburan, dan masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika dibiarkan.
Jika dari pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi fungsinya yang terganggu. Misal, jika ada gangguan di dalam indung telur (persistensi folikel) atau mengidap endometriosis.
Endometriosis
Normalnya, lapisan endometrium hanya tumbuh di dalam dinding rahim. Karena sesuatu sebab, lapisan subur tempat tumbuhnya mudigah ini bisa tersasar ke organ atau bagian tubuh lain di luar rahim. Endometrium yang tersasar ini disebut endometriosis. Sekurang-kurangnya ada 10 lokasi di dalam tubuh yang sering ditumbuhi endometriosis, dari indung telur, saluran telur, dinding belakang rahim, vagina, saluran selangkangan, usus buntu, pusar, leher rahim, dinding perut, dan bagian otot.
Endometriosis banyak ditemukan pada wanita usia kurang dari 30 tahun. Alasan medisnya, sepanjang daur haid, haid tak pernah jeda diselingi masa kehamilan. Penyebab lain, ada jaringan endometrium yang tumpah ke rongga perut dan berceceran ke mana-mana bagian tubuh, misal sewaktu dilakukan pengerokan rahim atau tindakan menstrual regulation (MR).
Penyakit endometeriois banyak menimpa kalangan sosioekonomi tinggi, wanita lajang, dan ibu dengan sedikit anak. Gejalanya khas, nyeri haid hebat. Nyeri sudah timbul menjelang, selama, dan sesudah haid. Untuk menyembuhkannya adalah dengan hamil. Kehamilan menyembuhkan endometriosis-nya, sedang endometriosis yang tak diobati menjadikan wanita sulit hamil.
Dengan pemeriksaan laparoskopi, dokter dapat menemukan lokasi endometriosis-nya. Biasanya dengan pemberian obat hormon, endometriosis dapat dijinakkan. Tindakan bedah membuang indung telur dilakukan jika obat hormon tak menolong, dan jika pasien sudah tak lagi menghendaki kehamilan.
Keputihan
Ada dua jenis keputihan, yang normal faali dan yang penyakit. Yang faali tak perlu diobati, tidak membahayakan dan tidak menular. Yang penyakit harus diobati agar tidak bertambah parah dan kemungkinan menular kepada pasangan seks, dan bermasalah dalam terjadinya kehamilan atau berpengaruh terhadap jenis kelamin anak yang bakal dikandung.
Keputihan penyakit bisa disebabkan oleh 3 bibit penyakit. Secara kasar dapat diduga dengan melihat keluhan, sifat, dan tanda keputihan. Keputihan normal biasanya hanya bening encer belaka, muncul saat ovulasi, menjelang haid, saat mendapat rangsangan seks, dan kehamilan. Biasanya tidak gatal dan tidak berbau. Keputihan penyakit selain lebih kental dan flek di pakaian dalam, biasanya berbau dan berwarna.
Dari warna keputihan, dapat diduga apa bibit penyakit penyebabnya. Keputihan karena jamur candida albicans berwarna putih susu (menjadi serbuk seperti bedak kalau mengering), gatal minta ampun, bahkan kalau digaruk bisa sampai melukai dan lecet-lecet pada bibir vagina. Keputihan yang disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis, dan ini jenis keputihan yang tersering, biasanya berwarna kekuningan, juga gatal dan berbau. Sedang keputihan yang disebabkan kuman, biasanya berwarna kehijauan.
Keputihan penyakit diobati sesuai penyebabnya. Perlu diperiksa dulu di laboratorium mikrobiologis/parasitologi apa bibit penyakitnya, supaya tepat memilih obatnya. Keputihan penyakit perlu diobati sebelum hari perkawinan, agar tidak menulari pasangan hidup. Jika tidak, akan lebih sukar menyembuhkannya sebab akan terjadi ‘fenomena pingpong.’ Istri sembuh, namun jika suami tak diobati, suami tertular, dan keputihan suami lalu menulari istri lagi, dan begitu seterusnya. Maka jika istri keputihan, suami pun perlu diobati.
Keputihan juga membuat suasana vagina lebih masam, sehingga mengganggu spermatozoa pembuat bayi laki-laki. Wanita yang keputihan sukar mendapat anak laki-laki, sebab sebagian besar sperma laki-laki (sex-chromosomeY) mati terpapar asamnya vagina yang sedang keputihan, sehingga lebih banyak anak perempuan, atau perempuan semua.
Waspadai anyang-anyangan
Wanita lebih mudah terinfeksi saluran kemih bagian bawahnya dibanding pria. Selain saluran kemih bagian bawah wanita lebih pendek, muara saluran kemihnya bertetangga dekat dengan muara vagina, tempat darah haid rutin keluar, dan suasana mulut vagina yang lembap oleh air cebokan, selain kemungkinan tercemar pembalut yang mungkin sudah tidak bersih (steril).
Infeksi yang masuk dari saluran kemih bawah akan memasuki saluran kemih, menjalar naik ke kandung kemih, dan terus ke atas sampai ke ginjal juga. Selain lewat bawah, infeksi juga bisa datang dari usus melalui pembuluh darah, langsung ke ginjal.
Jika infeksi hanya bersarang di saluran kemih bawah, gejalanya hanya anyang-anyangan. Nyeri disayat, rasa panas sewaktu berkemih, biasanya di akhir berkemih. Saking nyerinya, sampai-sampai takut berkemih.
Pernah infeksi saluran kemih harus disembuhkan sampai tuntas. Jika tidak penyakit akan berlangsung menahun, dan bisa bermasalah sewaktu malam pengantin nanti. Infeksi saluran kemih bisa kambuh sehabis malam pengantin.
Cedera keluar darah dari vagina
Bisa saja terjadi, entah sehabis menunggang kuda, lompat jangkit, jatuh terduduk, yang sampai mencederai selaput dara. Tandanya sehabis cedera, keluar darah segar dari vagina. Kemungkinan selaput dara terkoyak.
Hal lain, seorang gadis kehilangan kedaraannya jika pernah diperkosa. Di Indonesia, kasus kehilangan keperawanan sering masih bermasalah, sebab masih lebih banyak calon suami mempermasalahkan keutuhan selaput dara calon istri, dan tidak mau menerima jika calon istri sudah tidak virgin lagi.
Itu sebab kasus belum menikah sudah tidak virgin harus memikul masalah. Mengaku kepada calon suami kalau sudah tidak perawan, kemungkinan besar hubungan akan diputuskan. Tidak mengaku, hanya menunda datangnya masalah, sebab tentu akan ketahuan juga setelah malam pertama. Dan ini dilematis.
Pada kasus sudah tidak gadis yang bukan lantaran kesengajaan atau ulah sendiri nekat melakukan seks bebas, agaknya perlu dipertimbangkan untuk minta visum et repertum langsung begitu cedera selaput dara terjadi. Visum menjadi alat bukti bahwa sudah tidak utuhnya selaput dara bukan akibat seks bebas.
Penyebab bayi cacat
Kita mengenal pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi kemungkinan adanya empat penyakit pada wanita, yakni toksoplasmosis, rubella (campak Jerman), cytomegallo virus, dan herpes kelamin, yang bisa bikin bayi dalam kandungan cacat.
Sebaiknya, lakukan pemeriksaan TORCH sebelum kehamilan. Sayang, biayanya masih tinggi (sekitar Rp 1 juta). Bisa saja mereka yang berisiko tinggi tertular saja yang perlu memeriksakannya, misalnya mereka yang bergaul dengan kucing sejak kecil, tidak diimunisasi campak Jerman (MMR) waktu kecil, aktif dan sering berganti pasangan seks, atau melakukan seks bebas.
Di luar pemeriksaan itu, jika merasa pernah berkontak dengan pasangan seks yang mengidap penyakit syphilis, atau diduga berpenyakit itu, atau pernah kontak kencing nanah (gejalanya keputihan berwarna susu seperti jamur juga), tidak ada salahnya memastikan dengan melakukan pemeriksaan darah dan keputihan.<
Apa pemeriksaan penting lain?
Yang tak kurang penting tentu pemeriksaan golongan darah. Selain faktor ABO darah, juga faktor rhesus. Ketidaksesuain rhesus, selain ketidaksesuaian golongan darah ABO, bisa bermasalah untuk komposisi pasangan. Maka, sebaiknya perlu tahu sebelum terjadi apa-apa.
Pemeriksaan dan konseling genetik perlu dilakukan jika ada kecurigaan calon pasangan memiliki penyakit bawaan, seperti kelainan darah dalam keluarganya, apalagi jika menikah dengan kerabat dari garis darah yang berdekatan. Gen lemah dan cacat yang bertemu dengan gen lemah dan cacat yang sama akan melahirkan keturunan yang cacat, dan ini sering terjadi jika menikah dengan garis darah yang dekat (incest).
Tak lupa, pastikan apa sudah kebal terhadap Hepatitis B. Ibu hamil dengan Hepatitis B bisa berpengaruh buruk terhadap bayi yang dikandung. Itu maka, kepastian apakah mengidap virus Hepatitis B, yang sering tanpa keluhan dan gejala nyata, perlu dilakukan jauh hari sebelum menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar