"Aduh…, adek itu gimana sich…. Kemaren-kemaren udah nggak rewel masuk sekolah. Sekarang koq rewel lagi? Ibu khan harus segera masuk kerja. Nanti telat nich….! "
Gambaran di atas boleh jadi sedang atau sudah orangtua alami. Saat anak masuk sekolah lagi, merupakan saat yang berat bagi orangtua karena anak kemungkinan rewel saat masuk.Saat sulit ini dapat dimulai sejak bangun pagi, mulai dari sulit dibangunkan, tidak mau mandi dan sarapan, cari-cari alasan agar tidak berangkat, sampai di sekolah menangis, ngambeg, dan nggak mau ditinggal.
Sebenarnya ada apa sich dengan anak-anak? Kenapa ya, mereka sering begitu? Mereka khan sudah kenal dengan tempat dan orang yang ada di sekolah. Kenapa masih rewel? Mungkin pertanyaan-pertanyaan inilah yang muncul di benak orangtua melihat gambaran di atas. Orangtua atau orang dewasa kadangkala tidak dapat memahami hal-hal seperti ini.
Kalau kita cermati, kejadian atau gambaran tersebut merupakan suatu proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh anak. Anak melakukan penyesuaian diri pada lingkungannya (sekolah). Sekolah, tetap menjadi lingkungan yang baru lagi, meskipun sebelumnya anak sudah enjoy di sekolah. Ketika libur, anak terbiasa atau menyesuaikan diri dengan situasi, kebiasaan, dan aturan saat libur. Situasi, kebiasaan, dan aturan di rumah saat libur, biasanya berbeda dengan saat sekolah. Saat libur, kemungkinan anak boleh tidur lebih larut, bangun lebih siang, boleh menonton TV lebih lama, tidak perlu menyiapkan pakaian untuk esok hari, dsb. Sementara, saat hari masuk sekolah, kemungkinan anak harus tidur lebih cepat, bangun lebih pagi, waktu menonton TV pendek, harus segera sarapan, sudah menyiapkan perlengkapan esok hari sejak malam, harus mengerjakan PR (jika sekolah sudah memberi PR), dsb.
Tiba di sekolah, anak juga mungkin sekali menemukan hal baru yang menuntut anak melakukan tindakan penyesuaian diri. Boleh jadi teman sekolah mengalami perubahan, guru kurang menyambut dengan hangat dan personal karena banyaknya anak yang didampingii, perubahan dekorasi sekolah dan ruang, dsb. Perubahan-perubahan yang terjadi di rumah maupun di sekolah inilah, yang dapat menyebabkan anak rewel lagi ketika masuk sekolah.
Lantas, apa yang dapat orangtua lakukan untuk mencegah rewel yang berkepanjangan saat anak masuk sekolah lagi? Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan orang dewasa:
* Persiapkan anak jauh hari sebelum masuk lagi. Penyesuaian diri sudah dimulai sejak anak menyadari bahwa ia akan segera masuk sekolah lagi. Jika kesadaran akan masuk sekolah lagi sudah ia dapat jauh hari sebelumnya, ia akan menysuaikan diri sejak jauh hari. Jika ia menyadari akan masuk sekolah lagi pada malam sebelum hari masuk, ia baru melakukan penyesuaian diri pada malam hari itu. Mulailah membicarakan berbagai topik terkait sekolah: guru, kegiatan bertemu teman lagi, rencana ketika bertemu teman dan guru, dsb
* Buat kesepakatan yang diperlukan bersama anak. Contoh: jadwal tidur, main, nonton TV, dsb.
* Orangtua ikut menunjukkan semangat untuk masuk sekolah lagi
* Luangkan waktu sedikit lebih lama di sekolah ketika mengantar anak. Jika orangtua kerja di kantor, usahakan minta ijin untuk kemungkinan datang terlambat. Hal ini perlu mengingat kemampuan tiap anak untuk menyesuaikan diri berbeda-beda. Ada anak yang cepat menyesuaikan diri, ada yang lebih lambat menyesuaikan.
* Guru menerima anak secara hangat dan personal
* Menanyakan atau meminta anak bercerita mengenai berbagai hal terkait pengalamannya di sekolah, setelah pulang.
Selain melakukan beberapa hal di atas, orangtua perlu menyadari bahwa anak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Orangtua perlu mendampingi anak untuk menyesuaikan diri. Usahakan tidak memaksa-maksa anak untuk segera menyesuaikan diri, karena akibatnya anak dapat stress dan proses penyesuaian diri menjadi lebih lama dan sulit.
Keberhasilan anak dalam menyesuaikan diri sangat berguna untuk kehidupannya. Di masa yang akan datang, anak akan hidup mandiri. Ia akan menemukan berbagai hal yang berbeda, yang membutuhkan kemampuan menyesuaikan diri. Inilah pentingnya orangtua mendampingi anak untuk menemukan cara-cara menyesuaikan diri yang tepat bagi anak. Selamat mendampingi anak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar