Lomba lari ini dibagi dalam dua kategori putra dan putri yang terdiri dari empat kelompok yakni, elite internasional, nasional, umum, serta pelajar. Dari pantauan di lapangan, atlet profesional atau pun peserta lainnya terlihat sangat antusias mengikuti Jakarta Internasional 10 K yang telah berlangsung delapan kali ini.
Bahkan untuk memeriahkan acara sebagian peserta menggunakan kostum yang unik, seperti tokoh Betawi, Si Pitung, seragam SD, kostum mandi, lebah, kupu-kupu, dan penari India. Tidak hanya itu, salah seorang peserta ada juga yang mengusung tema go green, dengan menempelkan dedaunan di badannya.
'Si Pitung' juga terlihat antusias untuk lari lebih kencang dari pada pada 'penari India' atau 'kupu-kupu' dan 'lebah'. "Ini untuk memperingati HUT DKI Jakarta ke-484, agar lebih menarik makanya kita pakai aneka kostum," kata Reza Puspo, peserta yang menggunakan kostum Si Pitung, di Silang Monas, Minggu (5/6/2011).
Reza mengaku mengikuti perlombaan ini sejak 2008. Agar tidak bosan, ia dan teman-temannya sengaja menampilkan yang berbeda. Sekitar 20 peserta menggunakan kostum unik dalam lomba lari kali ini. "Kita hanya meramaikan saja, tidak memikirkan menang atau kalah. Yang penting bisa ikut berpartisipasi," imbuh Reza.
Reza menggunakan kostum ala Si Pitung lengkap dengan goloknya. Bahkan sepanjang rute lari, warga yang menonton terhibur dengan aksinya yang memainkan golok. Menurutnya lari bukan hanya sekedar olah raga saja, tetapi juga bisa dibuat untuk bersenang-senang. Lari, ucapnya, juga merupakan olah raga masyarakat karena tidak memerlukan modal yang besar. "Selain murah bisa juga kita buat fun," kata Reza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar