Blatter menempuh langkah tersebut sebagai bagian dari upaya membersihkan otoritas sepakbola dunia itu dari praktik-praktik korupsi yang belakangan terbongkar dan mencoreng kredibilitas FIFA.
Selan Domingo, Blatter memasukkan sejumlah tokoh ke dalam badan penasihat yang dia sebut sebagai Dewan Kebijaksanaan (Council of Wisdom). Mereka ialah bekas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Kissinger dan mantan Kepala Biro Penyelidik Federal AS (FBI) Louis Freeh, dan legenda sepakbola Belanda Johan Cruyff.
Blatter yang pecan lalu terpilih kembali sebagai Presiden FIFA yakin bergabungnya tokoh terkenal itu memenuhi tuntutan publik internasional tentang pentingnya pembersihan di tubuh internal badan sepakbola dunia yang sempat diterpa isu tak sedap. Isu tak sedap itu terkait dengan dugaan keterlibatan sejumlah petinggi FIFA dalam suap yang diduga terkait dengan pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
“Orang-orang terhormat itu kurang lebihnya sebagai penasihat. Mereka bukanlah pakar tetapi penasihat. Mereka menjadi semacam Dewan Kebijaksanaan yang bakal tidak disukai jajaran Komite Eksekutif saya (FIFA) karena mereka menganggap merekalah Dewan Kebijaksanaan itu,” kata Blatter dalam wawancara dengan CNN sebagaimana dikutip Sportsmail, Selasa (7/6/2011).
Blatter sempat lupa nama Domingo ketika dia mengatakan, “Saya juga telah mengontak penyanyi Spanyol itu, siapa namanya itu…”
Blatter kemudian melanjutkan, “Placido Domingo akan menjadi bagian (Dewan Kebijaksanaan). Dia senang dan bangga menjadi bagian dari dari itu. Demikian juga Kissinger.”
Di dunia sepakbola, pengalaman Domingo yang kini berusia 70 tahun itu ialah menjadi anggota Trio Tenor bersama Luciano Pavarotti dan Jose Carreras sebelum Piala Dunia Italia 1990.
Sementara itu, Henry Kissinger yang kini berusia 88 tahun disebut-sebut tidak terdeteksi punta rekam jejak yang terkait dengan sepakbola.
Sejauh ini, Blatter tetap membantah tudingan bahwa Qatar telah membeli suara agar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Dia menekankan pihaknya ingin adanya suatu komite untuk menginvestigasi sejumlah tudingan mengenai praktik korupsi yang terjadi di FIFA.
Anggota Komite Eksekutif FIFA Mohamed Bin Hammam dan Jack Warner diduga terlibat kasus suap menyuap dalam pemilihan presiden FIFA dan terkait dengan dugaan adanya skandal pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Bin Hammam yang juga Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) mundur dari pencalonan tersebut dan dibekukan dari posisinya di FIFA agar lebih fokus menghadapi penyelidikan kasus dugaan suap yang melibatkannya.
Blatter mengatakan jika Domingo, Kissinger, dan Cruyff tiba-tiba menemukan sesuai yang mencurigakan, dia akan akan membuka kembali investigasi oleh Komite Etik. “Dan biarkanlah mereka mengambil keputusan,” ujar Blatter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar