Sabtu, 02 April 2011

Sekjen PBB Kutuk Serangan Kantornya di Afghanistan


Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon menyebut aksi serangan mematikan terhadap pekerja PBB di Afghanistan sebagai aksi brutal dan pengecut.

Sedikitnya 14 orang termasuk sejumlah pekerja PBB tewas, saat massa mendatangi gedung milik PBB di kota Mazar-i-Sharif, lalu membakarnya.

Menurut keterangan polisi, di antara korban terdapat dua orang yang tewas dipenggal.

Sementara menurut pejabat setempat, aksi demonstrasi dipicu oleh seruan seorang penceramah agama lokal yang mengajak warga berdemonstrasi setelah terjadi aksi pembakaran kitab suci Al Quran di hadapan seorang pastur Amerika, Terry Jones, di Florida. Meski demikian Pastur Jones membantah dirinya bertanggungjawab atas aksi balasan warga di Afghanistan itu.

Seruan Pastur Jones untuk membakar Quran sebagai peringatan tragedi 11 September telah menyulut kecaman dari seluruh dunia.

Kelompok Taliban langsung menyatakan bertanggungjawab atas aksi kekerasan ini. Aksi demonstrasi mematikan ini merupakan serangan terburuk terhadap badan PBB di Afghanistan sejak invasi pasukan AS tahun 2001 ke wilayah itu.

Korban pekerja PBB sebanyak tujuh orang, awalnya dilaporkan delapan orang, seluruhnya warga asing.

Dan McNorton, juru bicara misi PBB di Afghanistan mengatakan "Tiga pekerja Unama (Misi PBB untuk Afghanistan) tewas, sementara empat anggota pasukan pengaman bersenjata juga dibunuh."

Meskipun lembaga negara sedunia itu belum mengumumkan kewarganegaraan para korban, sejumlah negara sudah langsung menyatakan korban yang menjadi warganya.

Di antaranya adalah Joakim Dungel, seorang warga Swedia, Letnan Kolonel Pilot Siri Skare, seorang perempuan warga Norwegia, dan seorang warga Rumania.

Seorang petugas polisi lokal kepada BBC bahwa kota itu kini tenang setelah sejumlah orang ditahan.

Laporan sementara saksi mata menyebut ratusan orang menyerbu bangunan milik PBB itu, merebut senjata pengawal dan menembaki mereka lalu menyerbu ke dalam. Mereka bersenjatakan senjata api dan pisau. (BBC/OL-3)
mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar