Untuk tahu kekuatan radiasi radioaktif sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang bocor, lihat pada babi hutan Jerman. Meski telah seperempat abad tragedi nuklir Chernobyl di Uni Soviet berlalu, radiasinya masih membekas ribuan kilometer di Jerman.
Saking kuat radiasinya, babi hutan di Jerman tidak disarankan dimakan. Dan makanan babi hutan itu, seperti jamur, juga tidak bisa dikonsumsi karena sama-sama mengandung unsur radioaktif yang melebihi ambang normal.
Babi hutan Jerman ini berkembang-biak di hutan yang terletak 1.500 kilometer dari Chernobyl. Namun, kadar radioaktif cesium-137 di dalam jaringan babi ini puluhan kali di atas ambang wajar untuk dikonsumsi. "Kami masih merasakan konsekuensi Chernobyl di sini," kata Christian Kueppers, seorang pakar radiasi dari Institut Ekologi Terapan, Jerman, di Freiburg.
"Kontaminasinya belum menghilang-radioaktivitas hanya akan berkurang sedikit dari tahun ke tahun."
Kontaminasi cesium pada tubuh bisa meningkatkan risiko kanker. Namun peneliti yang mengkaji Chernobyl belum menemukan peningkatan kanker yang terkait dengan cesium.
Cesium ini terkumpul di tanah, sehingga sulit dihindari babi hutan. Mereka mengendus tanah untuk mencari makanan termasuk jamur yang terkontaminasi.
Problemnya, rakyat Jerman menyenangi daging babi hutan ini. Perburuan pun masih marak sehingga Pemerintah perlu mengecek kadar radiasi hasil buruan ini. Babi yang terkontaminasi, harus dimusnahkan. Pemerintah kemudian mengganti rugi, yang per tahunnya bahkan mencapai Rp6 miliar.
"Menyedihkan ketika harus membuang daging yang sebenarnya bercitarasa luar biasa," kata Joachim Reddemann, Direktur Pelaksana Asosiasi Pemburu Bavaria.
Babi Jerman bukan satu-satunya yang terkena efek ini. Di Perancis yang lebih jauh lagi dari Chernobyl, kontaminasi juga terjadi meski terus menurun. Kini sangat jarang menemukan kadar cesium yang membahayakan di babi dan jamur Prancis, kata pakar radiasi Prancis, Philippe Renaud.
Di Austria, jejak radioaktif cesium juga tertinggal di tanah. Selain babi dan jamur, rusa juga terkena dampaknya.
Dan kini, Jepang harus belajar dari ketiga negara ini setelah beberapa reaktor nuklirnya di Fukushima bocor. Saat ini, Jepang baru mengeluarkan larangan mengonsumsi produk makanan yang diproduksi dalam radius 30 kilometer dari pembangkit yang bocor akibat gempa dan tsunami ini. The Associated Press (adi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar