Selasa, 05 April 2011

Emir Moeis: Klien MD Kok Tak Ada yang Protes?


Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi keuangan, Emir Moeis, berpendapat kasus Malinda Dee merupakan problem internal Citibank. Apalagi, kata Emir, nasabah-nasabah yang ditangani MD juga tak mengeluhkan praktik yang sudah bertahun-tahun itu.

"Bahwa ini ada permainan, berarti manajemen bank itu yang lemah," kata Emir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 5 April 2011. Tapi, "Yang anehnya, kok nasabahnya tidak ada yang protes. Nah lho."

Karena itu, Emir berpendapat sebagian uang nasabah MD itu juga tidak jelas. "Sehingga yang melaporkan juga takut," kata Emir.

Apalagi, katanya, uang yang disimpankan melalui MD itu tidak hilang. "Yang saya dengar, ada nasabah menaruh uangnya. Dia (MD) tidak langsung masukkan ke Citibank, tapi dia (MD) pinjam dulu untuk over night untuk dua atau tiga hari diolah," kata Emir tanpa menjelaskan maksud dari istilah 'over night' yang diutarakannya.

Artinya, kata Emir, kasus MD ini merupakan permainan perempuan berusia 47 tahun itu sendiri. "Nasabah tidak tahu," katanya. Atau, sejauh nasabah tidak merasa dirugikan, ya tidak merasa masalah.

Polisi sendiri terus mendalami asal usul dana miliaran rupiah di rekening Malinda Dee alias Inong Melinda. Termasuk kemungkinan uang yang dia tilap berasal dari uang hasil korupsi.

Dari tiga nasabah, Malinda diduga menggondol uang Rp17 miliar. Sekali beroperasi, ia menggelapkan uang Rp1-2 miliar dari masing-masing rekening. Polisi meyakini, masih ada nasabah yang belum melapor. Modus Malinda menilap merupakan modus baru. Dana nasabah dipindahkan antar perusahaan, yang bermuara ke perusahaan pribadi milik Malinda. (SJ)• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar