Jumat, 15 April 2011

Manajemen Timnas U-23 Dirombak Total

Calon Pemain Timnas Se-Games saat menjalani seleksi

Kebijakan tim nasional (timnas) U-23 Indonesia untuk SEA Games (SEAG) 2011 dirombak total. Bukan hanya teknis, manajemen skuad muda Merah Putih juga direvisi.

Komposisi teknis dan non teknis timnas U-23 akan disusun ulang. Skuad muda Merah Putih tetap akan menunjuk pelatih baru dengan kandidat Rahmad Darmawan (Persija) dan Aji Santoso (Persebaya 1927).

Pemaparan program sudah dilakukan oleh dua kandidat tersebut dihadapan Satlak PRIMA dan BTN, Kamis (14/4/2011). Namun, kepastian pelatih timnas U-23 akan diumumkan beberapa hari ke depan.

Penunjukan pelatih baru berimbas pada digesernya tugas Alfred Riedl. Riedl rencananya akan diberi kewenangan sebagai penasehat teknik. ”Salah satu dari dua nama itu akan ditetapkan sebagai head coach. Untuk posisi Riedl menjadi penasehat teknik. Kami belum tahu apakah Riedl mau atau tidak. Kalau tidak mau, maka kami akan mencari orang baru,” kata Wakil Ketua Manajemen Timnas SEAG Hadi Basalamah.

Sebelumnya, Riedl yang berpaspor Austria tersebut sudah diputuskan Badan Tim Nasional (BTN) menangani skuad muda Merah Putih. Imbas perjanjian kontrak yang berurasi dua tahun dan akan berakhir Mei 2012.

Program kerja sebelumnya sudah dibuat Riedl dengan dimulai penetapan 20 nama pemain, meski jumlah tersebut akan bertambah menjadi 25. Agenda training camp (TC) rencananya dimulai 25 April, meski akhirnya direvisi awal Mei dengan venue Batujajar, Jawa Barat. Berikutnya mereka menggelar TC di Austria mulai 17 Mei sampai 17 Juni, meski berpeluang diperpanjang sampai Agustus.

”Semua sudah diputuskan tadi (kemarin), termasuk pembentukan pokja (kelompok kerja) manajemen timnas. Semua mengacu kepada komposisi di AFC. Saat itu, komposisi pelatih dimaksimalkan dan ternyata sukses. Nantinya tugas Riedl hanya memberikan pertimbangan-pertimbangan,” lanjutnya.

Pembentukan pokja manajemen timnas U-23 SEAG seolah mengikis kewenangan BTN. Sebelumnya BTN bertanggung jawab penuh atas semua program timnas sebagai kepanjangan tangan PSSI.

Namun, konstelasi berubah saat status quo PSSI dibekukan oleh pemerintah. Timnas U-23 harus berkoordinasi dengan Satlak PRIMA, termasuk dalam perencanaan teknis dan anggaran. Bukan hanya pelatih dan sistem manajemen, Satlak Prima juga berencana melakukan seleksi ulang atas komposisi pemainnya.

”Nama-nama pemain nanti akan dirombak. Kami juga sudah menyiapkan nama sebagai manajernya. Untuk status gaji pemain tetap mengacu kepada kebijakan Satlak PRIMA, meski ada toleransi. Yang jelas, kebijakan timnas U-23 mengalami perubahan mendasar," ujar Komandan Satlak PRIMA Tono Suratman.

Status gaji sebelumnya mendatangkan polemik lantaran rata-rata pemain mendapatkan inkam Rp25 juta sampai Rp30 juta per bulan. Lalu, Satlak PRIMA hanya memberi status Madya kepada mereka dengan gaji Rp3,5 juta sebulan. Berubahnya komposisi pemain juga dipersiapkan untuk mengakomodir beberapa pemain Liga Primer Indonesia (LPI).

”Kami sudah melihat paparan program dua kandidat itu. Mereka yang terbaik. Kami butuh beberapa hari untuk memprosesnya dan secepatnya akan diumumkan. Untuk posisi Riedl memang digeser sebagai penasehat teknik,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar