Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin meyakinkan pelaksanaan tiga cabang olahraga SEA Games yang sempat diragukan harus tetap berlangsung di Palembang. Karena Sumsel juga memiliki tiga venue alternatif berstandar internasional.
Tiga cabang olahraga yang dimaksud adalah atletik, aquatic serta menembak. Pembangunan venue cabang olahraga di Jakabaring Sport City memang terus disorot akibat mengalami keterlambatan. Sejauh ini, pembangunannya baru mencapai 10 persen.
Alex mengakui beberapa kali Sumsel ‘diancam’ pemindahan cabang olahraga karena kekhawatiran tidak selesainya pembangunan venue baru di kawasan Jakabaring Sport City. Setidaknya ada tiga yang disorot yakni lapangan tembak, kolam renang dan stadion atletik.
Namun, Alex yang juga Ketua Umum Pengprov Perbakin Sumsel ini tetap optimis semuanya bisa selesai tepat waktu. Meskipun belum selesai, Alex tetap meminta tiga venue cabang olahraga tetap di Palembang. “Tidak perlu red plan, karena sebenarnya plan B juga ada di Palembang,” ucapnya.
Menurut Alex, andaikan lapangan tembak di Jakabaring tidak selesai, ada lapangan tembak Perbakin di kawasan Kampus POM IX yang kalau direnovasi cukup dalam 1,5 bulan bisa selesai. Venue itu berstandar internasional dan kualitasnya tidak kalah dengan di Senayan, Jakarta.
Jika kolam renang Jakabaring tidak selesai, ada kolam renang Lumban Tirta yang juga sedang dimodernisasi dan segera selesai. Kolam ini juga berstandar internasional. Kemudian jika stadion atletik Jakabaring tidak selesai, Palembang punya Stadion Madya Bumi Sriwijaya untuk atletik yang setara dengan Senayan.
“Jadi, sebetulnya kita sudah siapkan ini. Jadi tidak akan ada masalah, semua tetap di Sumsel. Tapi saya yakin, semua venue di Jakabaring akan selesai sebelum SEA Games,” kata Alex.
“Kalau kita tidak menjadi tuan rumah SEA Games, belum tentu semua melirik Sumsel. Ini artinya daya tawar kita naik, makanya SEA Games bukan sasaran akhir,” lanjutnya.
Dikatakan Alex, seusai pelaksanaan SEA Games semua fasilitas akan tetap terpakai. “Nantinya, akan ada sekolah-sekolah olahraga di kawasan Jakabaring. Para atletnya akan tinggal di wisma melalui high performance program. Tiga tahun setelah itu, targetnya 1 medali emas Olimpiade,” ujar Alex.
Untuk promosi SEA Games, Alex menilai sebenarnya ini tanggung jawab pusat. Dalam hal ini Kemenpora, KONI, KOI dan Inasoc, bukan sepenuhnya beban kepada Sumsel. Untuk dukungan kabupaten/kota yang dinilai kurang, diakui Alex semua kembali kepada masing-masing kepala daerah. Laporan: Rasyid Irfandy | Palembang • VIVAnews
Tiga cabang olahraga yang dimaksud adalah atletik, aquatic serta menembak. Pembangunan venue cabang olahraga di Jakabaring Sport City memang terus disorot akibat mengalami keterlambatan. Sejauh ini, pembangunannya baru mencapai 10 persen.
Alex mengakui beberapa kali Sumsel ‘diancam’ pemindahan cabang olahraga karena kekhawatiran tidak selesainya pembangunan venue baru di kawasan Jakabaring Sport City. Setidaknya ada tiga yang disorot yakni lapangan tembak, kolam renang dan stadion atletik.
Namun, Alex yang juga Ketua Umum Pengprov Perbakin Sumsel ini tetap optimis semuanya bisa selesai tepat waktu. Meskipun belum selesai, Alex tetap meminta tiga venue cabang olahraga tetap di Palembang. “Tidak perlu red plan, karena sebenarnya plan B juga ada di Palembang,” ucapnya.
Menurut Alex, andaikan lapangan tembak di Jakabaring tidak selesai, ada lapangan tembak Perbakin di kawasan Kampus POM IX yang kalau direnovasi cukup dalam 1,5 bulan bisa selesai. Venue itu berstandar internasional dan kualitasnya tidak kalah dengan di Senayan, Jakarta.
Jika kolam renang Jakabaring tidak selesai, ada kolam renang Lumban Tirta yang juga sedang dimodernisasi dan segera selesai. Kolam ini juga berstandar internasional. Kemudian jika stadion atletik Jakabaring tidak selesai, Palembang punya Stadion Madya Bumi Sriwijaya untuk atletik yang setara dengan Senayan.
“Jadi, sebetulnya kita sudah siapkan ini. Jadi tidak akan ada masalah, semua tetap di Sumsel. Tapi saya yakin, semua venue di Jakabaring akan selesai sebelum SEA Games,” kata Alex.
“Kalau kita tidak menjadi tuan rumah SEA Games, belum tentu semua melirik Sumsel. Ini artinya daya tawar kita naik, makanya SEA Games bukan sasaran akhir,” lanjutnya.
Dikatakan Alex, seusai pelaksanaan SEA Games semua fasilitas akan tetap terpakai. “Nantinya, akan ada sekolah-sekolah olahraga di kawasan Jakabaring. Para atletnya akan tinggal di wisma melalui high performance program. Tiga tahun setelah itu, targetnya 1 medali emas Olimpiade,” ujar Alex.
Untuk promosi SEA Games, Alex menilai sebenarnya ini tanggung jawab pusat. Dalam hal ini Kemenpora, KONI, KOI dan Inasoc, bukan sepenuhnya beban kepada Sumsel. Untuk dukungan kabupaten/kota yang dinilai kurang, diakui Alex semua kembali kepada masing-masing kepala daerah. Laporan: Rasyid Irfandy | Palembang • VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar