Kebiasaan tidur yang baik menyokong optimalisasi tumbuh-kembang anak batita.
- Pusatkan aktivitas anak di siang hari
Jika anak batita lebih banyak tidur di pagi dan siang hari, ciptakan situasi tak nyaman agar ia terbangun. Misalnya, tidak menyalakan AC di pagi dan siang hari, membuka jendela supaya sinar memasuki ruang tidur, setel musik dengan cukup keras, dan lakukan acara beres-beres kamar yang menimbulkan sedikit guncangan dan kegaduhan.
Jika anak dibiarkan tidur lebih lama di pagi dan siang hari, ia akan terbawa untuk tidur larut malam, lalu bangun siang di keesokan harinya, dan begitu seterusnya. Setelah anak terbangun, aturlah aktivitasnya di sepanjang siang hingga petang agar keletihan dan rasa kantuk datang tepat di waktu tidur malam yang wajar.
- Biasakan pola yang sama
Agar tercipta pola tidur yang teratur, terapkan jam-jam tidur yang sama siang dan malam hari. Tidur siang misalnya setiap pukul 13.00 hingga 1-2 jam kemudian. Begitu pula untuk tidur malamnya, biasakan anak beranjak tidur pukul 20.00 – 21.00 hingga 10 jam kemudian tidak lama setelah orangtua bangun hari.
- Beri kesempatan tidur siang
Tidur siang sebetulnya merupakan kebiasaan dalam keluarga. Namun, tidur siang juga memberi manfaat layaknya tidur malam, yakni untuk mengembalikan dan membantu tumbuh kembang anak. Tidur siang 1-2 jam sudah cukup untuk menjaga kebugarannya hingga malam hari sebelum waktu tidur utama. Sebelum tidur siang, pastikan anak sudah makan dan minum secukupnya.
- Saat terbangun malam, penuhi kebutuhan anak seperlunya saja
Jika di tengah malam atau pagi buta anak terbangun karena ingin buang air kecil atau haus, penuhi kebutuhan ini segera. Setelah itu, tidurkan lagi si kecil. Jika si anak lantas mengajak bermain, beri pengertian bahwa langit gelap merupakan pertanda bahwa harus tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar