Kamis, 31 Maret 2011

Anak marah-marah

Cara mengatasi sikap manja yang berlebihan apalagi sampai mengganggu kemandirian anak diantaranya adalah dengan :

  1. Melakukan pengenalan terhadap pengalaman pribadi kita, kemudian sadari bahwa masa kecil yang kurang bahagia, dikekang atau serba kekurangan tidaklah berarti dengan begitu kita ingin memanjakan anak kita lantaran tidak ingin terulangnya masa-masa yang lalu tersebut terhadapnya.
  2. Anak jangan selalu dijadikan sebagai pusat perhatian. Sebaiknya usahakan agar anak juga banyak melihat kegiatan dan mendengar pembicaraan orang-orang disekitarnya.
  3. Anak yang merengek minta perhatian. Cobalah alihkan dengan hal lain yang disukainya. Lakukan hal ini setiap kali sambil menjelaskan bahwa anak perlu melakukan hal penting terlebih dahulu.
  4. Berilah contoh cara bergaul yang baik. Misalnya, dengan mengajarkan anak kita meminjamkan barang yang diperlukan oleh temannya.
  5. Berikan pelukan kasih sayang dan kata-kata yang membuat dirinya nyaman.
  6. Jika keinginan anak bermanja secara tiba-tiba meningkat dan nampak dengan jelas ada reaksi pada waktu-waktu tertentu. Berikanlah waktu pada anak untuk menyesuaikan diri memenuhi kebutuhannya tersebut.

Adapun untuk mengatasi masalah prilaku anak yang senang memukul, mencubit atau menendang adalah sebagai berikut :

  1. Orang tua bersikaplah tegas dengan menegakkan disiplin yang sudah disepakati bersama (antara anak dengan orang tua).
  2. Reward, berikanlah reward atau ganjaran yang positif untuk tingkah laku anak sesuai dengan yang diharapkan. Langkah ini di ambil manakala anak bertingkah laku baik seperti tidak memukul. Saat seperti itu berilah ia hadiah atas usahanya untuk berubah. Dan tidak harus hadiah selalu berupa barang tapi bisa dengan pelukan, ciuman, makanan kesukannya atau sekedar dengan ucapan terima kasih.
  3. Ajarkanlah ketrampilan sosial pada anak. Karena anak perlu dilatih mengatakan apa yang ia kehendaki dan memikirkannya secara jelas.
  4. Pada saat yang tepat. Berilah alternatif dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain, dan bercerita serta orang tua bertindak sebagai pendengar aktif.
  5. Menetapkan aturan yang jelas. Artinya orang tua harus tegas ketika anak melakukan aksinya. Sehingga nada bicara maupun ekspresi menunjukkan bahwa orang tua tidak sepakat dengan aksi itu. Contoh, ketika anak menendang maka kita bisa mengatakan : “Maaf ade, kalau ade masih suka menendang seperti itu, maka mama tidak izinkan ade untuk bergabung bersama kakak dan mama melanjutkan permainan ini!”
  6. Selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan anak sesibuk apapun kita. Karena salah satu sumber perilaku negatif anak adalah karena kebutuhan akan kasih sayang yang tidak terpenuhi, terutama dari orang tuanya. (by . Eramuslim dot com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar