Selama ini banyak orang beranggapan, konsumsi alkohol justru akan memicu penambahan berat badan karena kandungan kadar gula yang tinggi di dalamnya. Namun hasil kajian para ahli di Navarro University, Spanyol mengungkapkan sebaliknya.
"Konsumsi alkohol terutama wine dengan porsi sedikit hingga moderat akan lebih cenderung untuk memproteksi tubuh dari kemungkinan bertambahnya berat badan,” ungkap peneliti yang melakukan kajian terhadap 31 studi sebelumnya.
Mereka mengatakan, hubungan antara konsumsi alkohol dan risiko penambahan berat badan hanya akan dialami oleh mereka yang termasuk kategori peminum berat. Semakin sering seseorang mengkonsumsi alkohol, semakin tinggi pula kemungkinannya mengalami kenaikan berat badan.
Sementara itu, sebuah forum internasional yang khusus meneliti mengenai alkohol mendukung temuan ini dengan menyatakan bahwa data yang ada saat ini pun belum jelas mengindikasikan apakah konsumi alkohol secara moderat dapat memicu peningkatkan berat badan.
Sedangkan dr Harvey Finkel dari Boston University berpendapat, mekanisme biologis yang mengaitkan antara konsumsi alkohol dan perubahan berat badan belum sepenuhnya dipahami secara benar.
Finkel dan tim justru menemukan adanya efek perlindungan yang kuat dari konsumsi alkohol secara moderat pada kondisi seperti sindrom metabolik dan diabetes, di mana keduanya berhubungan dengan risiko obesitas.
Beberapa studi bahkan menunjukkan, orang yang mengalami obesitas kemungkinan menghadapi risiko diabetes akan lebih rendah jika mereka termasuk dalam kelompok peminum tingkat moderat.
Peneliti mengatakan, alkohol menyediakan kalori yang cepat diserap ke dalam tubuh dan tidak disimpan dalam lemak. Mereka sepakat bahwa penelitian kedepannya harus diarahkan dengan menilai peran spesifik dari berbagai jenis minuman beralkohol, dengan memperhitungkan pola minum, termasuk kecenderungan kenaikan berat badan.
Menurut peneliti, sekarang ini sudah ada bukti yang menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi alkohol secara teratur dalam jumlah kecil sampai sedang berkaitan dengan meningkatnya resiko obesitas. Namun studi tiga tahun lalu menunjukkan bahwa kandungan resveratrol, senyawa yang hadir dalam anggur (wine) dan anggur merah, justru dapat menghancurkan sel-sel lemak dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar