Junk food memang seringkali menjadi pilihan makanan bagi Anda yang supersibuk. Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan memiliki otak yang menyusut. Benarkah?
Junk food dikenal sebagai jenis makanan yang tinggi kalori, tapi tidak ada nilai gizinya. Ternyata makanan ini tidak hanya bisa memicu penyakit, juga bisa membuat otak menyusut.
Seseorang yang sering mengonsumsi junk food akan menyebabkan kelebihan berat badan bahkan hingga obesitas karena tingginya kadar lemak. Dan lemak berlebih ini diketahui bisa membuat otak jadi menciut.
Makanan ini tidak hanya bisa mengubah struktur fisik otak, tapi juga memicu masalah memori dan peningkatan risiko demensia serta membuat usia bagian abu-abu otak menjadi lebih cepat tua, yaitu kira-kira 16 tahun lebih cepat.
Peneliti menemukan bahwa otak dari orang yang kelebihan berat badan dan obesitas rata-rata memiliki ukuran 4-8% lebih kecil dibanding orang yang sehat.
Hal ini karena darah tidak mudah masuk pembuluh darah, sehingga sulit mencapai otak yang memicu terjadinya kekurangan oksigen dan sel-sel otak akhirnya mati.
Seperti dikutip dari Dailymail, Paul Thompson, profesor neurologi dari University of Los Angeles menjelaskan, seseorang pastinya memahami bahwa makanan berlemak bisa menyumbat arteri sehingga buruk bagi jantung, dan kondisi ini juga persis sama dengan yang terjadi di pembuluh darah di otak.
Thompson menambahkan, rata-rata orang kehilangan 0,5% bagian otaknya dalam waktu setahun. Tapi bagi orang yang gemuk akan kehilangan 4% dari otaknya sehingga ia mengalami penuaan otak lebih cepat.
Daerah yang mengalami penyusutan ini paling banyak terjadi di bagian penalaran, penilaian dan pengolahan kenangan jangka panjang. Karenanya kelebihan berat badan bisa mengubah cara berpikir seseorang.
Untuk itu jika ingin bagian otak Anda tidak mengalami penuaan dan penyusutan lebih cepat, maka hindari makanan mengandung kalori tinggi seperti junk food sehingga aliran darah ke otak tidak terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar