Melinda Dee diperkirakan telah memasang implan di payudaranya. Lalu apakah ada hubungan antara pemasangan implan dengan peradangan payudara?
Memiliki payudara yang cantik dan seksi menjadi keinginan setiap wanita. Tak jarang sebagian kaum Hawa melakukan implan silikon untuk memperbesar ukuran dadanya.
Di dunia kedokteran estetika, silikon dikenal sebagai implan tambahan pembentuk payudara. Alasannya,selain sifatnya yang tidak berbau, tahan suhu tinggi dan tahan air silikon juga mempunyai sifat aman dan ergonomis selagi pemakaiannya benar.
Operasi implan silikon untuk payudara bagi perempuan ternyata banyak mengandung risiko kesehatan, terutama jika terjadi peradangan pada payudara dan akhirnya menyebabkan silikonnya pecah.
Keburukannya, silikon bisa membawa malapetaka bila penggunaanya tidak disertai saran dokter. Karenanya diperlukan pemantauan dan pemeriksaan payudara rutin jika sudah lebih dari tiga tahun.
Nah, terbayangkan apabila implan itu pecah. Akan terjadi kebocoran gel silikon yang bisa menyebabkan peradangan. Kasus peradangan payudara yang disebabkan karena implan bukan yang pertama kali terjadi.
Seperti dikutip dari The Register, wanita asal Rusia, Irena D harus menjalani perawatan intensif setelah melakukan penerbangan dari Moskow ke California. Implan payudaranya meletus akibat tak mampu menahan perbedaan tekanan di pesawat, selama penerbangan.
Wanita 45 tahun itu menderita sakit luar biasa saat transit di Bandara Los Angeles, pertengahan 2009. Kondisinya gawat saat turun dari sebuah pesawat Aeroflot Boeing 767-300 yang mengangkutnya. Setelah pemeriksaan intensif, dokter mengatakan bahwa sakit itu akibat letusan implan.
Selain itu, Lindsey Easeman (27) adalah salah satu dari ribuan wanita Inggris yang terpikat oleh janji implan payudara murah yang ditawarkan perusahaan Prancis PIP (Poly Implant Prosthese). Ia juga menjadi korban implan.
Dalam beberapa kasus, pecahnya implan pada payudara telah menyebabkan kerusakan pada jaringan payudara, bengkak dan sakit yang luar biasa.
Ketika implan payudara itu ditempatkan di dalam tubuh seorang perempuan, maka kapsul fibrosa akan membentuk jaringan parut di sekitar impan payudara tersebut.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, jika implan payudara silikon ini pecah atau rusak, akan terjadi kebocoran gel silikon yang bisa menyebabkan peradangan pada kapsul fibrosa.
Kondisi ini juga memicu terjadinya pembentukan jaringan parut tambahan, yang kemungkinan menyebabkan terjadinya distorsi bentuk payudara di sekitar implan, timbul nyeri serta rasa tidak nyaman.
Sebagian besar perempuan tidak memiliki dan menyadari tanda-tanda atau gejala yang muncul saat implan silikon payudara tersebut pecah. Padahal terkadang ada gejala yang timbul, seperti:
1. Nyeri, rasa terbakar, kesemutan, bengkak, mati rasa atau kemerahan pada payudara yang implan silikonnya pecah.
2. Adanya benjolan atau sesuatu yang keras di sekitar implan atau ketiak.
3. Terjadi perubahan bentuk atau ukuran dari payudara.
4. Payudara menjadi lebih lembek atau justru mengalami pengerasan.
Jika seseorang mengalami satu atau lebih gejala itu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Kondisi implan payudara silikon yang pecah bisa diketahui melalui pemeriksaan mammogram, ultrasound, CT scan atau MRI payudara.
Jika silikon itu sudah pecah atau rusak, maka pengobatan yang dilakukan termasuk operasi pengangkatan jaringan implan dan bekas luka. Namun jika kondisi payudara sudah sangat rusak, ada kemungkinan dokter akan melakukan operasi pengangkatan payudara.
Hal yang perlu diketahui adalah implan payudara silikon tidak bisa terjamin keselamatannya seumur hidup, karenanya diperlukan pemantauan dan pemeriksaan payudara rutin jika sudah lebih dari tiga tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar