Jumat, 01 April 2011

Kemlu: Travel Warning Australia Tidak Tepat

Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan berkunjung (travel warning) bagi warganya yang ingin ke Indonesia menyusul tertangkapnya Umar Patek di Pakistan. Indonesia menganggap peringatan ini tidak mencerminkan situasi yang tengah terjadi di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene, saat dihubungi VIVAnews, Jumat, 1 April 2011. Dia mengatakan bahwa adalah hak Australia untuk mengeluarkan peringatan tersebut guna melindungi warga negaranya.

"Memang adalah kewajiban setiap negara untuk melindungi warga negaranya. Indonesia, dalam berbagai kasus belakangan juga melakukan hal ini," ujar Tene.

Pada situs Kementerian Luar Negeri Australia, pemerintah Australia mengatakan bahwa situasi di Indonesia akan mencekam pasca ditangkapnya Umar Patek di Pakistan. Australia mengatakan kelompok teroris akan melakukan serangan balas dendam, kemungkinan di tempat keramaian yang kerap dikunjungi wisatawan asing.

Tene mengatakan dia tidak mengetahui darimana pemerintah Australia mendapatkan informasi seperti itu. Namun, menurutnya, peringatan berkunjung itu tidak mencerminkan situasi sebenarnya dari apa yang terjadi di Indonesia.

"Informasi yang diberikan harusnya mencerminkan situasi yang sebenarnya di Indonesia. Sejauh ini, situasi di Indonesia, anda bisa lihat sendiri, normal-normal saja," ujar Tene.

Tene juga mengatakan bahwa sejauh ini, baru Australia yang mengeluarkan peringatan berkunjung bagi warganya ke Indonesia.

Umar Patek, 40, adalah salah satu buronan nomor wahid di Asia tenggara, Australia, dan Amerika Serikat, akibat aktivitas teror yang dilakukannya di beberapa negara.

Patek merupakan tokoh dari kelompok militan Jemaah Islamiyah, yang memiliki hubungan dengan jaringan al-Qaeda. Dia diyakini mendapatkan pelatihan di Afghanistan dan Pakistan pada tahun 80 dan 90an.

Pada 2 Maret lalu, Patek dilaporkan tertangkap di Pakistan ketika diyakini tengah merencanakan sebuah serangan teror. Saat ini kepolisian Pakistan dan Indonesia tengah berkoordinasi untuk memastikan bahwa yang ditangkap adalah benar Umar Patek.• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar