Rabu, 06 April 2011

Kalau Penis Si Buyung Terlalu Imut

Mikropenis atau ukuran penis yang terlalu kecil merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak-anak. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini, kasusnya terus meningkat. Untuk mengetahui apakah anak Anda juga mengalami kondisi ini, lakukanlah pemeriksaan sedini mungkin.

Mikropenis berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan penis yang berarti alat kelamin luar laki-laki. Menurut dr.Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, sekitar 4 dari 10 pasien yang berobat kepadanya adalah pasien yang mengalami mikropenis.

Walaupun ukuran penis amat bervariasi, namun menurut dr.Adit ada rentang normal ukuran penis pada bayi baru lahir, yakni sekitar 2,5 hingga 3 sentimeter.

"Di usia 8-10 tahun biasanya ukuran penisnya berkembang menjadi 4-5 cm," kata dokter anak dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita Jakarta ini.

Pemeriksaan secara sederhana dan kasat mata memang dapat dilakukan dengan cara membandingkan ukuran penis sang buah hati dengan anak lain yang sebaya. Tapi untuk memastikan, sebaiknya para orangtua memeriksakan anaknya ke dokter.

"Pemeriksaannya harus sungguh-sungguh, karena ada anak yang memang montok sehingga penisnya jadi tertutup lemak," kata Aditya.

Penyebab mikropenis pada anak secara umum adalah faktor kegemukan. "Pada anak yang terlalu gemuk penampakan penisnya memang jadi terlihat kecil karena tertutup lemak perut karena itu harus dilihatnya dalam posisi tidur," papar dokter yang mendalami bidang endokrinologi ini.

Penyebab lainnya adalah memang karena ukurannya kecil atau ada gangguan hormonal sehingga pertumbuhan penisnya tidak optimal. "Yang kasihan jika anaknya sudah kegemukan, penisnya pun dari lahir kecil ini bisa jadi masalah serius," ujarnya.

Penis anak memang akan berkembang seiring dengan pertambahan usia dan tumbuh kembangnya. Akan tetapi kebanyakan para orangtua merasa khawatir aktivitas seksual anaknya di usia dewasa kelak akan terganggu jika ukuran "burungnya" terlalu kecil.

Penangangan mikropenis, jelas Adit, harus dilakukan berdasarkan pendekatan per kasus. Namun penangangannya tidak boleh hanya berdasarkan keinginan orangtua, melainkan sesuai masalah anak.

"Jika hasil pemeriksaan mengindikasikan adanya kelainan pada organ seksualnya memang harus diterapi. Tapi sebagian besar alasan orangtua adalah kosmetik saja agar anaknya tidak minder,"katanya.

Mikropenis biasanya diatasi melalui terapi pemberian hormon testosteron. "Maksimal adalah 4 kali pemberian hormon dalam tiga minggu. Biasanya hasilnya sudah bagus. Pemberian hormon yang berlebihan juga tidak bagus," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar