Langkah itu dia ambil lantaran merasa tertekan dengan sejumlah pihak yang tak senang dengan 'kicauan'nya di microblogging Twitter. Sejak beberapa hari ini, ia memutuskan untuk tidak menggunakannya kembali.
Franco bergabung dengan miniblog tersebut pada awal 2011. Awalnya, dia sangat antusias menikmati kebebasannya mengekspresikan gagasan dan pengamatannya melalui akunnya. Termasuk soal tanggapannya terhadap kritik Bruce Vilanch, penulis Oscar, pada perhelatan Piala Academy Awards 2011, yang menempatkan namanya sebagai unggulan sebagai peraih Oscar.
Sayangnya, tulisan-tulisan di akun twitter Franco terlalu lugas dan frontal. Akibatnya, tidak semua orang termasuk pihak perusahaan menyenangi tulisannya tersebut. "Aku pikir ini adalah Twitterku. Aku dapat melakukan apapun yang aku inginkan. Tapi, perusahaan di mana aku bekerja menghubungiku karena apa yang aku katakan," ujar Franco.
Selanjutnya, Franco merasa kreativitasnya dalam menulis akan meningkat ketika lepas dari dunia cyber. "Sediakan waktu untuk menulis. Kita memiliki pilihan waktu sejam atau dua jam untuk ber-facebook atau untuk menulis. Tidak seorang pun yang akan berencana untuk meminta penulis baru untuk menulis (apa yang diinginkan)," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar