Teror bom buku yang terbungkus dalam sebuah paket menggegerkan masyarakat sekitar tiga minggu lalu. Tak hanya di ibu kota Jakarta, di daerah pun mengalami hal yang sama.
Namun, hingga saat ini, pelaku pengirim teror bom buku itu belum teridentifikasi.
"Belum," tulis Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen I Ketut Untung Yoga Ana dalam pesan singkatnya kepada Mediaindonesia.com, Jakarta, Minggu (3/4).
Sebelumnya, Selasa, 15 Maret 2011, sebuah paket bom buku meledak setelah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur berusaha menjinakkan. Paket tersebut ditujukan untuk mantan Ketua Umum Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla dan dialamatkan ke Jalan Utan Kayu 68H, Jakarta Timur.
Pada hari yang sama, paket bom buku juga ditemukan di basement kantor Badan Narkotika Nasional (BNN). Paket itu ditujukan untuk Ketua BNN Gories Mere. Malam harinya, paket yang sama ditemukan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto. Namun, kedua bom tersebut tidak meledak.
Besok paginya, ditemukan serangkaian bom di kantor Republik Cinta Management. Tak lama setelahnya sebuah bingkisan berupa bom meledak saat diamankan di perumahan Kota Wisata Cibubur.
Setelah itu, masyarakat pun menjadi panik. Mereka selalu melapor ke polisi jika mendapat atau menemukan paket yang mereka anggap mencurigakan. (OL-5)
Namun, hingga saat ini, pelaku pengirim teror bom buku itu belum teridentifikasi.
"Belum," tulis Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen I Ketut Untung Yoga Ana dalam pesan singkatnya kepada Mediaindonesia.com, Jakarta, Minggu (3/4).
Sebelumnya, Selasa, 15 Maret 2011, sebuah paket bom buku meledak setelah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur berusaha menjinakkan. Paket tersebut ditujukan untuk mantan Ketua Umum Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla dan dialamatkan ke Jalan Utan Kayu 68H, Jakarta Timur.
Pada hari yang sama, paket bom buku juga ditemukan di basement kantor Badan Narkotika Nasional (BNN). Paket itu ditujukan untuk Ketua BNN Gories Mere. Malam harinya, paket yang sama ditemukan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto. Namun, kedua bom tersebut tidak meledak.
Besok paginya, ditemukan serangkaian bom di kantor Republik Cinta Management. Tak lama setelahnya sebuah bingkisan berupa bom meledak saat diamankan di perumahan Kota Wisata Cibubur.
Setelah itu, masyarakat pun menjadi panik. Mereka selalu melapor ke polisi jika mendapat atau menemukan paket yang mereka anggap mencurigakan. (OL-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar