Minggu, 03 April 2011

Bagian Tubuh Ini Paling Menyihir Lelaki


Perempuan sering kali menilai kalau para lelaki cenderung jelalatan kala melihat salah satu mahkota berharga mereka yakni payudara. Bahkan daya tarik organ seksual yang satu ini begitu besar. Mata lelaki sering langsung tertuju pada payudara, baru kemudian memerhatikan wajah perempuan.

Penilaian kaum perempuan ini ternyata memang ada benarnya. Sebuah penelitian menyebutkan, sekitar 47 persen tatapan mata pria langsung tertuju pada payudara wanita. Sekitar 30 persen tertuju pada bokong dan pinggang, dan 20 persen pada wajah.

Faktanya, payudara ternyata bukan saja bagian yang paling dulu dilirik para lelaki. Kaum Adam juga lebih lama memandang organ seksual ini dibandingkan bagian tubuh perempuan lain.

Banyak yang percaya, alasan di balik kecenderungan ini adalah faktor evolusi. Perempuan dengan dada yang besar dan pinggang yang ramping memiliki kadar hormon estrogen lebih tinggi, yang mengindikasikan tingkat fertilitas. Namun, para ahli juga mengakui masih ada alasan lain yang lebih bisa menjelaskan.

"Pria mungkin mungkin lebih banyak tertarik pada payudara karena secara estetika menyenangkan, seberapun besarnya," ungkap peneliti dari Universitas Wellington seperti dilansir Telegraph .

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah responden pria yang disuguhi enam gambar seorang perempuan. Foto-foto perempuan ini direkayasa secara digital untuk menambah dan mengurangi ukuran bagian payudara, bokong, dan pinggang.

Peneliti mencatat bagian tubuh mana yang pertama kali diperhatian, berapa kali responden melihat bagian tubuh tersebut dan berapa lama mereka memperhatikannya. Peneliti menggunakan kamera dan cermin untuk memantau pergerakan mata responden.

"Delapan puluh persen fiksasi pertama adalah pada payudara dan bagian tengah tubuh. Pria secara konsisten menghabiskan waktunya lebih banyak melihat payudara dan juga secara signifikan melakukan lebih banyak fiksasi ketimbang pada bagian lain," peneliti menyimpulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar